
KPU Kabupaten Gianyar, Telah Berikan Sosialisasi Terkait Pemilu Kesebagian SMA dan SMK Negeri maupun Swasta di Gianyar
www.kpu-gianyarkab.go.id, I Gianyar Terkait pelaksanaan sosialisasi pendidikan pemilih, kepada pemilih pemula dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gianyar 2018. Perhari ini (Senin, 5 Februari 2018) telah menyasar sebanyak 29 sekolah menengah atas (SMA dan SMK) Negeri maupun Swasta di Gianyar. Hanya tinggal menyasar 5 sekolah menengah atas lagi di Kabupaten Gianyar. Pelaksanaan sosialisasi kepada para pemilih pemula telah dilakukan mulai dari, tanggal 17 Januari 2018 dengan diselipkan seni bebondresan. Hal tersebut disampaikan, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilihan dan Pengembangan SDM KPU Kabupaten Gianyar, A.A. Istri Agung Darmawati, S. Sos, Senin, (5/2) saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor KPU Kabupaten Gianyar. "Minggu depan tingal Kami (KPU Kabupaten Gianyar) menyasar lagi 5 sekolah menengah atas saja. Itu belum sempat kami sasar karena, pas saat itu 5 sekolah tersebut sedang melaksanakan ujian. Jadi dilakukan penundaan, dan akan kita sasar kembali mulai tanggal 16 dan 17 Februari 2018 mendang," jelasnya. Dari hasil, evaluasi hasil pelaksanaan sosialisasi ke sekolah tersebut menurut dirinya, pihak sekolah SMA dan SMK rata-rata menyampaikan sangat mengapresiasi dan salut dengan sosialisasi menyelipkan seni bebondresan yang telah dilakukan oleh KPU Kabupaten Gianyar. "Dengan sosialisasi, menyasar siswa dan siswi kelas 12 khususnya yang telah berumur 17 tahun. Yang nantinya, akan bisa menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Bupati dan Wakil Bupati Gianyar 2018. Sebagian besar mengapresiasi positif," ujarnya. Dilanjutkan, terobosan kita ini baru pertama kali dilaksanakan dengan menyasar sekolah menengah atas negeri maupun swasta di Kabupaten Gianyar. Dengan diselingi seni bebondresan. "Dengan selingan seni bebondresan siswa dan siswi akan merasa terhimbur, dan materi yang disampaikan akan lebih mengena. Dan terpenting dalam penyampaian sosialisasi tersebut, tidak lupa selalu kami selipkan, bagi siswa dan siswi yang belum memiliki KTP Elektronik. Itu yang kita utamakan agar sesegera mungkin melakukan perekaman. Sehinga, nantinya bisa mendapatkan surat keterangan dari Disdukcapil," paparnya. Agung Darmawati berharap, agar pemilih pemula dalam keluarga bisa menjadi pendidikan pemilih berbasis keluarga didalam keluarga. Yang nantinya, para pemilih pemula bisa menjadi contoh, bagaimana nantinya dapat memacu sadar demokrasi dalam keluarga sekup kecil terlebih dahulu. Karena dalam keluarga sekup kecil akan dapat membentuk keluarga sadar Pemilu yang mana keluarga tersebut memiliki pengetahuan, kesadaran dan turut berpartisipasi pada keseluruhan tahapan Pemilu atau Pemilihan. Selain itu, pendidikan pemilih berbasisi keluarga adalah upaya yang dilakukan secara terencana, sadar dan partisipatif dan berkesinambungan, karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksi yang intensif antara, anak dengan orang tuanya dan keluarga juga bisa menjadi pintu masuk untuk mengenalkan proses demokrasi dan pemilu atau pemilihan. Sembari beliau menambahkan, pemilih pemula juga sebagai perpanjangan tangan agar bisa menyampaikan sosialisasi terkait pelaksanaan pemilihan nantinya. [aga/mc]